Pangan Balak


 

Masyarakat Lampung Saibatin di Kabupaten Tanggamus memiliki ragam tradisi, salah satunya Tradisi Pangan Balak, dimana tradisi ini merupakan rangkaian satu kegiatan upacara adat istiadat, seperti tradisi yang berkaitan dengan kelahiran, khitanan/Butangekh sampai dengan Nayuh. Pangan Balak merupakan prosesi penutupan dari setiap kegiatan adat tersebut yang melibatkan banyak unsur sebagai simbol sempurnanya sebuah upacara adat.

Tradisi Pangan Balak bagi masyarakat Lampung Saibatin dimaknai sebagai wujud rasa syukur dan kebersamaan dalam bermasyarakat. Keistimewaan dari Tradisi Pangan Balak tercermin dari beragam menu yang menggambarkan kekayaan bumi Tanggamus. Aneka menu tersebut disajikan pada peralatan makan khusus untuk acara adat yang disebut Pahakh Buak. Ciri khas lainnya dari Tradisi Pangan Balak biasanya berbasis pada silsilah kelompok tertentu sehingga dalam pelaksanaan Pangan Balak diselenggarakan oleh kelompok yang seketurunan dan menjadi dasar pengelompokan tempat duduk pada Tradisi Pangan Balak.

Hakikat utama Tradisi Pangan Balak adalah gotong royong, tanggung jawab dan rasa kebersamaan dalam masyarakat Lampung Saibatin. Hal ini bertujuan agar nilai-nilai luhur, makna simbolik dan fungsional dalam sistem masyarakat adat tetap berjalan dengan baik serta berkesinambungan. Pangan Balak merupakan perwujudan dan bentuk struktur sosial masyarakat bahwa semuanya berfungsi dengan baik, karena didalamnya tercermin pola pengaturan untuk berkolaborasi yang menentukan hak, kewajiban dan posisi pembagian kerja secara adat serta budaya masyarakat Saibatin di Tanggamus.

No comments:

Post a Comment