Transformasi
ekonomi adalah proses iteratif dan inkremental. Dalam proses tersebut, sektor
manufaktur berperan penting. Meski bukan tujuan akhir. Sejumlah negara menunjukkan
transformasi berkelanjutan ditandai peralihan dari pertanian ke manufaktur dan juga
ke sektor jasa yang bernilai lebih tinggi. Kapasitas dan progresifitas (kebijakan)
pemerintahan juga sangat penting mendorong perubahan. Transformasi ekonomi
jangka panjang juga bergantung pada peningkatan keterampilan tenaga kerja, tingkat
pendidikan, serta kemampuan riset dan pengembangan (R&D).
Pertanian
sebagai sektor dominan di Provinsi Lampung memiliki
andil penting dalam pembangunan perekonomian daerah. Meski perkembangannya
masih perlu ditingkatkan dengan memperbaiki akses infrastruktur seperti jalan
dan irigasi, juga meningkatkan akses pelaku pertanian terhadap teknologi dan
pembiayaan, serta dukungan kebijakan yang efektif dalam penguatan sektor ini.
Ketimpangan
pertumbuhan sektor pertanian dan nonpertanian perlu disikapi, antara lain dengan
meningkatkan produktivitas, investasi, akses pasar, dukungan kebijakan, serta
hilirisasi. Pemerintah pusat juga tengah fokus melaksanakan hilirisasi industri
pada tiga sektor, yaitu industri berbasis agro, bahan tambang, dan mineral, juga
migas dan batubara. Seiring kebijakan pemerintah mengurangi ekspor bahan baku
mentah secara bertahap.
Menjadi tantangan
bagaimana pemerintah mengatasi masalah rendahnya keterampilan dan kapasitas
tenaga kerja yang tidak terelakkan dalam proses transformasi ekonomi. Terutama
untuk angkatan kerja yang tidak dapat memperoleh pekerjaan di sektor utama pertumbuhan.
Data dan pemetaan terkait struktur sektor informal, serta struktur pekerjaan perdesaan
khususnya berdasarkan sektor, akan sangat bermanfaat bagi pembuatan kebijakan
yang didukung bukti.
No comments:
Post a Comment