Teori Lokasi Fasilitas Publik

Masalah lokasi timbul sebagai sarana memecahkan persoalan ‘dimana’ suatu aktivitas akan dilakukan. Hal utama yang perlu diperhatikan dalam teori lokasi adalah membedakan antara sektor publik dan sektor swasta, mengingat keduanya bekerja dengan cara yang berbeda. Penempatan lokasi fasilitas publik bertujuan untuk pemerataan dan kesejahteraan masyarakat, bukan untuk mencari keuntungan (laba). Ketersediaan dan penyelenggaraan fasilitas publik ditentukan sebagian atau seluruhnya dalam kewenangan Pemerintah. Keputusan penempatan lokasi fasilitas publik umumnya lebih sulit untuk dioptimalisasikan karena banyaknya pertimbangan yang sering dianggap relevan.

Kajian mengenai teori lokasi pada umumnya berpusat pada kegiatan ekonomi. Tidak banyak literatur, terutama di Indonesia, yang membahas tentang ketersediaan fasilitas publik secara khusus dari sudut pandang spasial-geografis. Sudut pandang variabel politik dan sosial seharusnya juga turut diperhatikan dalam teori lokasi fasilitas publik. Buku ini diharapkan dapat mengisi gap kebutuhan literatur mengenai teori lokasi fasilitas publik yang ada di Indonesia.

Buku ini memuat kajian-kajian teoritis terkait lokasi fasilitas publik, terutama fokus pada fasilitas pendidikan - sekolah. Teori-teori tentang lokasi fasilitas publik dalam buku ini dilihat dari sudut pandang central place theory, teori lokasi alokasi, teori lokasi fasilitas publik perkotaan, service development theory, teori lokasi optimal, dan neighbourhood unit theory. Selain itu, buku ini juga memuat beberapa peraturan atau kebijakan-kebijakan pemerintah terkait dengan ketersediaan fasilitas pendidikan, yaitu sekolah pada jenjang SD, SMP, dan SMA.

 

ليست هناك تعليقات:

إرسال تعليق